type="text/javascript">

Laguna Warna

13 Januari 2013


Kau adalah laguna
Yang memberikan smua ketenangan dalam jiwa
Mnepiskan segaLa kegalauan yang menyesakkan dada
Memberikan sejuta warna inspirasi angan-angan nyata 
Menghapus kenistaan yang tiada terbantah
Hiasan sempurna 
indahnya dunia 
yang tiada perna kelam oLeh pekatnya Angkara

Lamunan Kalbu

06 Januari 2013


SekiLas ku’ pandang wajahmu
MengaLir sejuta simfoni nan merdu 
Mungusik Lamunan damai hatiku
Mematahkan dinginnya maLam yanG menusuk kalbu
Lelah nafas ku’
hauZ dahaga tubuh Ku’
Semua kan musnah saat hati dan jiWa Ku’ disampingmu

Tangis Pemimpi


Merangkai sebuah kata
Menuliskan sebuah crita
PerjaLanan sorang pemimpi menggapai kedamain haTi
Melangkah pasti menggertak ironi
Membiaskan keraguan dalam hati
Teruntai kata dari bibir
Meneteskan tangis dari mata dZohir
Sbuah aLinea yang kan berakhir
Berakhir maniZ daLam goresan tinta sorang penyair

ketulusan jiwaku

25 Desember 2012


Aku lebih baik mati Esok Hari
Setelah aku Mengenalmu, memelukmu dan melewatkan sedikit waktu bersamamu
Dari pada aku harus Hidup Abadi
Namun tak pernah Mengenalmu dan tak pernah tahu siapa dirimu...!!!

Sahabat


Sahabat…
Kurasakan semua tiada lengkap
Hidup tersungkur tiada terhormat
Tiada ada rupa dalam nyata
Tiada tawa dalam canda
Sesuap nasi tiada berarti
Meninggalkan sejuta emosi
Hilang semua tiada arti
Saat-saat dirimu lenyap dalam pesaudaraan ini

Kehadiranmu

21 November 2012


Kau sentuh ragaku
Membiarkan diriku membisu
Membutakan segala nafsu
Menghapus rasa angkuh

Ragaku tersipu...
Membuat diriku tersandar pilu
Menangis penuh rasa haru
Menyesali dosa di masa lalu

Kini engkau datang menjamahku
Menebarkan wewangi surga yang telah lama ku rindu
Meruntuhkan Dusta dan nista diantara hidupku yang semu

Bunga

19 November 2012


Bunga...
tak seulas kata yang mampu melukismu
diantara diam dan gemulai tubuhmu
semakin membuat hati ini terpacu
menderu dalam debur jantungku..

nada-nada rindu semakin berguguran
tergantikan oleh bunga nan merbak mewangi
dalam jengkal-jengkal taman keindahan
tanpa mampu melukiskan keelokan dan pesonamu
yang semakin lama semakin menghujam kedalam
rongga-rongga yang menumbuhkan akar cinta
yang semakin hari semakin tumbuh dan tiada pernah tahu
entah dari mana rasa itu

Ibu




Engkao malaikat penjaga masa
menyelingkap ruang tanpa batas arah
sesak yang begejolak dalam dada
cinta yang merontokkan semenjana

kakimu lelah tak berupa
penuh sayatan tajam yang menggilas darah
semampai wajahmu penuh makna
terukir guratan yang menantang usia
rengekan malam tak bertuah
tak pernah tahu akan apa yang membuatmu murka

Simfoni Rindu



SekiLas ku' pandang wajahmu
mengaLir simfoni nan merdu
Mungusik Lamunan damai hatiku
Mematahkan dinginnya maLam yanG menusuk kalbu

Lelah nafasku
haus dahaga tubuhku
semua kan musnah 
saat Hati dan jiwaku disampingMu

Angkuh


Wahai Tuhan......

Jangan kau lihat diriku' karna malu
Bukan pula kau pandang diriku' atas belas kasihmu

Lihatlah diriku' 
Dan pandangilah aku karna betapa hinanya hidupku'

Bukan hamba angkuh,
bukan jua ingkar atas kasihmu

semua tiada pernah pantas untukku,

Hina, akan membuat bangga akan hidupku'
membuatku' semakin mengenal sosokmu'
semakin mendekatkan hati dan ragaku' kepadamu

Aku di Hatimu



Keteguhan


Aku hanya seorang hamba tuhan
yang tiada punya bekal dan akal fikiran yang kekal
aku juga hanya orang tak punya 
Yang keberadaannya tak sedap dipandang mata dan selalu trlunta-lunta
Tapi ku' punya iman dan kasih sayang
Hanya tuk sorang gadis yang beriman
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DESYA WIBAWA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger